Adabeberapa tips jitu yang ditulis di oleh maestro landscape Yadi Yasin, tentang bagaimana cara mengimprovisasi foto landscape dengan ‘baik dan benar’.Berikut ini 14 tips dari beliau untuk kita pelajari bersama-sama. 1. Maksimalkan Depth of Field (DoF) Sebuah pendekatan konsep normal dari sebuah landscape photography adalah “tajam dari ujung kaki sampai
Sebagai pemula, kamu harus mulai mengenali ragam jenis lensa kamera. Masing-masing lensa memiliki fungsi, cara pakai, dan hasil memotretnya sendiri. Lantas, apa saja jenis-jenis lensa kamera yang bisa kamu pakai untuk memotret? Berikut Glints berikan rekomendasinya untukmu. 1. Lensa kit lensa bawaan © Seperti namanya, lensa kit adalah lensa bawaan yang sudah termasuk dalam paket saat membeli kamera. Ukuran lensa kit pada umumnya adalah 18-55 mm dengan jarak fokal yang lebar. Bukaan atau aperture lensa ini tidak maksimal sehingga autofocus-nya lambat. Oleh karena itu, lensa bawaan cenderung lebih cocok untuk pemotretan statis dan bersudut lebar. Contohnya seperti foto-foto landscape, bangunan, portrait, dan pemotretan acara angle lebar. Jenis lensa kamera ini juga cukup bagus untuk menciptakan ilusi ruangan. Kamu bisa membuat objek yang ingin ditonjolkan jadi tampak lebih jauh dari sebenarnya, sementara objek-objek dekat kamera malah tampak diperbesar. 2. Lensa fix lensa prime © Lensa fix atau lensa prime adalah jenis lensa kamera yang semua elemen lensa, mulai dari focal length, zoom, dan aperture-nya, bersifat permanen alias tidak bisa diutak-atik. Dengan lensa ini, kamu hanya bisa memotret dari satu angle. Jadi kalau ingin menghasilkan gambar wide shot dan close up, kamu harus berpindah lokasi. Bukan dengan mengutak-atik zoom di kamera. Namun, meski tidak bisa diubah, lensa kamera fix menghasilkan kualitas gambar yang tajam dalam situasi apa pun. Lensa prima bagus untuk semua jenis foto, khususnya fotografi landscape, portrait, foto-foto pernikahan, dan panorama. Jenis lensa kamera ini juga bagus untuk memotret pada pencahayaan yang minim atau remang-remang tanpa perlu menggunakan ISO tinggi. 3. Lensa standar lensa normal © Lensa standar biasanya berukuran 40-60 mm. Jenis lensa kamera ini bagus untuk memotret foto-foto lanskap. Soalnya, gambar yang ditangkap oleh kamera akan sangat mirip seperti yang dilihat mata manusia. Jenis lensa normal juga bagus untuk mengabadikan panorama karena menurut fotografer Jimmy Chin dalam Master Class, fitur zoom lensa standar memiliki panjang fokus yang cukup kecil di ujung bawah untuk mengambil sudut lebih lebar dan foto full-frame. 4. Lensa sudut lebar wide angle lens © Wide angle lens adalah jenis lensa kamera untuk menangkap area yang luas dalam satu bidang foto. Maka itu, lensa bersudut lebar sangat cocok untuk foto-foto landscape. Dengan ukuran lensa rata-rata 17-40mm, kamu bisa mendapatkan porsi pemandangan yang lebih banyak dan hasil gambar jauh lebih jelas. Semakin rendah angka focal length, semakin banyak gambar yang bisa masuk dalam foto. Jenis lensa lebar juga bagus untuk menangkap keseluruhan bangunan tanpa terpotong. Cole Classroom mengingatkan bahwa hasil foto dengan lensa lebar kadang bisa terdistorsi. Khususnya jika dalam foto tersebut ada gambar wajah. Jenis lensa kamera ini juga tidak begitu bagus untuk memotret dengan efek bokeh atau latar belakang buram. Meski begitu, kamu tetap bisa mengakalinya saat proses pengeditan foto nanti. 5. Lensa tele telephoto lens © Lensa tele digunakan untuk memotret objek atau pemandangan dari jarak yang sangat jauh. Jenis lensa ini juga punya banyak titik fokus dan dapat melakukan zoom dengan sangat detail. Dengan lensa tele, kamu bisa mengisolasi dan memfokuskan objek yang jauh. Oleh karena itu, lensa tele sangat bagus untuk memotret pemandangan outdoor, seperti bentang alam, pertandingan olahraga, satwa-satwa liar, hingga foto-foto planet dan bintang. Akan tetapi, lensa tele biasanya berukuran besar dan berat untuk dibawa-bawa. Kamu memerlukan tripod untuk menopang kamera ini. 6. Lensa makro © Nicole Young Kalau kamu ingin mengabadikan detail terkecil dari objek, gunakanlah lensa makro. Jenis lensa kamera ini sangat bagus untuk memotret close up yang sangat ekstrem. Kamu bisa zoom objek hingga lima kali ukuran sebenarnya. Tidak perlu khawatir hasilnya akan blur atau pecah. Lensa makro mampu menghasilkan gambar yang tajam, akurat, dan berkualitas tinggi pada jarak yang sangat dekat. Jenis lensa makro sangat bagus untuk fotografi alam, karena kamu akan bisa mengabadikan hampir sebagian besar detail dalam satu gambar. Lensa makro mampu menampilkan detail bulu-bulu halus pada serangga, kepingan salju snowflake, tetesan air pada tanaman, atau detail kilau pada cincin berlian. 7. Lensa fisheye ultra wide angle lens © Lensa fisheye adalah lensa sudut ultra lebar yang dapat menangkap gambar dengan radius 180 derajat penuh di sekitar bidang pandang. Objek-objek dalam foto terlihat terdistorsi, cembung seperti berada dalam gelembung. Objek di sekitarnya tampak kecil dan melengkung, sementara fokus dari objek fotomu akan tampak jauh lebih besar dari biasanya. Lensa fisheye paling sering digunakan dalam fotografi kreatif, abstrak, dan fotografi komersial. Untuk memotret aktivitas olahraga dan pemandangan, lensa ini juga sangat berguna. Lensa fisheye juga cenderung menawarkan aperture maksimum yang lebih baik. Artinya, kamu bisa memotret dalam cahaya rendah dengan lebih mudah. 8. Lensa tilt-shift © picture correct Lensa tilt-shift adalah jenis lensa yang bisa kamu gunakan untuk memanipulasi gambar. Lensa kamera ini umumnya bersudut lebar, mulai dari 17mm hingga 35mm. Dengan lensa ini, kamu dapat membuat objek tampak lebih kecil dari ukuran atau dimensi aslinya. Kamu juga bisa memanipulasi bidang fokus dan angle gambarnya. Misalkan menjadi miring, naik, dan turun. Semua ini bisa kamu atur lewat posisi optik agar sesuai dengan sensor kamera. Lensa tilt-shift mampu menghadirkan fokus tajam dengan saturasi dan kontras yang sangat baik. Maka, jenis lensa kamera tilt-shift lebih cocok digunakan untuk memotret arsitektur dan fotografi seni rupa. 9. Lensa infrared © Digital Camera World Jenis lensa infrared bermain dengan menangkap cahaya, bukan perspektif gambar. Jenis lensa kamera ini akan menyaring semua gelombang cahaya, kecuali gelombang infrared yang tidak bisa ditangkap oleh mata manusia. Hasilnya adalah gambar dengan efek visual yang unik, berkontras tinggi, dan surealis. Pohon dan tanaman akan tampak putih atau hampir putih. Pakaian hitam bisa tampak abu-abu atau putih. Langit biru juga tampak jauh lebih dramatis. Jika memotret manusia, hasilnya juga unik. Kulit akan tampak memiliki tekstur yang sangat halus dan putih jernih seperti susu. Mata bisa tampak seperti hantu, dengan warna iris lingkaran hitam mata jadi sangat gelap dan bagian putih mata menjadi keabu-abuan. 10. Lensa zoom © Menurut PhotoGuard, lensa zoom adalah salah satu jenis lensa kamera yang paling umum, serbaguna, dan kamu perlukan jika ingin membangun portofolio fotografi yang bagus. Bahkan jika kamu seorang fotografer pemula. Dengan lensa zoom, kamu bisa memotret apa pun, mulai dari lautan manusia di arena konser hingga satwa liar di hutan atau alam terbuka. Lensa zoom yang paling populer adalah lensa 70-200 mm. Jenis lensa kamera ini paling sering digunakan oleh fotografer pernikahan. Ada juga ukuran lensa yang lebih kecil daripada itu, yaitu di rentang 18-270mm. Lensa zoom juga cocok untuk travel photographer mengabadikan panorama secara close up dan dari jarak jauh. Itulah 10 jenis lensa kamera yang perlu kamu tahu jika ingin mulai menggeluti dunia fotografi. Jadi, dari jenis-jenis lensa kamera di atas, mana yang kamu paling butuhkan untuk mulai menyusun portofolio? Nah, kalau kamu membutuhkan tips-tips lain seputar fotografi atau informasi karier menjadi fotografer, kamu bisa cari tahu lebih banyak di Glints Blog. Glints sudah menyiapkan ragam artikel terkait dunia forografi yang bantu kamu dapat ilmu-ilmu baru. Yuk, temukan dan baca selengkapnya dengan klik link ini! 11 Types of Lenses Explained! Different types of camera lenses and when to use them Photography 101 Understanding Camera Lenses Basics
Pertama rasakan sensasi memotret dengan nyaman dengan fokus pada subjek foto yang ada di depan mata. Beberapa pengguna lensa fix membatasi pada subjek yang berada di tiga atau empat meter di depan lensa. Selain itu, lupakan. Kenyamanan ini membuat pikiran fotografer tidak ke mana-mana.
Tips & Tutorial Diposting oleh 6views743 views Bagi seorang fotografer yang mempunyai hobi memotret landscape, filter ND atau Neutral Density merupakan salah satu filter yang wajib dimiliki. Saya selalu menggunakan filter ND ketika memotret landscape yang terdapat air di sekitarnya seperti air terjun, sungai dan laut. Minggu lalu saya pergi ke Sekura, sebuah kota kecil di utara Kalimantan Barat. Kota tersebut terletak tidak jauh dari perbatasan Malaysia dan membutuhkan waktu tempuh sekitar 6 Jam dari Pontianak. Setelah melewati beberapa kota seperti Singkawang dan Sambas, perjalanan pun harus dilanjutkan dengan menyeberangi sungai menggunakan perahu menuju Sekura. Menyeberangi sungai menggunakan perahu menuju Sekura Kota ini dibangun di pinggiran sungai yang merupakan sesuatu yang umum terlihat di Kalimantan. Di musim penghujan seperti sekarang hampir setiap hari saya hanya mendapatkan langit yang gelap dengan awan hitam di sekitarnya. Sampai pada hari terakhir menjelang kepulangan kembali ke Jakarta, akhirnya keberuntungan sedikit memihak pada saya. Cuaca pagi itu agak cerah dengan kombinasi tekstur langit yang lumayan menarik dan matahari yang baru mulai terbit. Saya bergegas mengambil tripod dan kamera untuk memotret sungai dari pinggiran kota. Foto pertama saya ambil tanpa menggunakan filter ND seperti tampak pada gambar di bawah. Saya menggunakan ISO 100, diafragma f/11 dan kecepatan rana atau shutter speed 1/4 detik untuk mendapatkan exposure yang tepat. Awan dan langit pada foto terlihat cukup menarik. Namun tidak demikian halnya dengan permukaan air pada sungai. Kecepatan rana 1/4 detik tidak cukup untuk membuat permukaan air terlihat selembut dan sehalus mungkin. ISO 100, f/11, 1/4 detik Menggunakan Filter ND Saya membutuhkan kecepatan rana yang lebih lambat lagi untuk membuat permukaan air selembut kapas. Saya memasang filter ND400 yang bisa memperlambat kecepatan rana sekitar 8 stop sehingga sekarang saya bisa memotret dengan kecepatan rana 10 detik. Foto yang dihasilkan terlihat lebih menarik terutama pada sungai seperti tampak pada foto di bawah. Foto ini diambil dengan jeda hanya sekitar 1 menit dari foto pertama. ISO 100, f/11, 10 detik Filter ND terlihat agak gelap dan pekat yang berfungsi untuk membatasi intensitas cahaya yang masuk melalui lensa ke dalam sensor kamera. Semakin gelap dan pekat filter ND maka semakin banyak jumlah stop yang akan diturunkan. Biasanya filter ND menggunakan tambahan kode angka dibelakangnya untuk menjelaskan jumlah stop yang diturunkan. Sebagai contoh filter ND8 atau akan menurunkan sebanyak 3 stop. Anda bisa melihat rinciannya secara lengkap seperti tampak pada gambar di bawah. Ketika Anda merasa bahwa langit lebih terang sedangkan daratan atau sungai lebih gelap maka Anda bisa menggunakan filter Graduated ND. Filter ini mempunyai dua sisi gelap yang berbeda untuk menyeimbangkan exposure antara langit dan daratan atau sungai. Anda juga bisa menggunakan fitur Graduated Filter pada Lightroom untuk memperbaiki dan mendapatkan exposure yang tepat dan berimbang. Baca Tip Membuat Langit Lebih Biru pada Foto Memotret Menggunakan Diafragma Kecil Pada dasarnya semakin sedikit cahaya yang masuk melalui lensa ke dalam sensor kamera akan membuat Anda bisa menggunakan kecepatan rana yang lebih lambat. Selain menggunakan filter ND, cara lain untuk mengurangi intensitas cahaya tersebut adalah dengan menggunakan diafragma kecil atau bukaan lensa sempit. Anda mungkin pernah mendengar ada yang menyarankan untuk memotret menggunakan diafragma terkecil agar mendapatkan kecepatan rana yang lebih lambat dan ketajaman foto yang merata. Teori ini pada dasarnya benar tapi saya sangat tidak menyarankan hal tersebut karena semua lensa mengalami penurunan ketajaman ketika memotret pada diafragma terkecil seperti f/22. Pada kesempatan yang berbeda saya pernah lupa membawa filter ND dan mencoba memotret dengan menggunakan diafragma f/22 untuk mendapatkan kecepatan rana yang sangat lambat sekitar 2 detik. Alhasil air laut pada foto seperti tampak pada gambar di bawah memang lebih lembut tapi bila foto diperbesar maka terlihat sekali penurunan kualitas ketajamannya. Oleh karenanya saya sendiri biasanya memotret landscape menggunakan diafragma f/11 dan jarang sekali menggunakan diafragma f/16 sekalipun. f22, 2 detik Sekura memang bukan sebuah tempat wisata sehingga tidak banyak tempat yang terlalu spesial untuk dipotret. Namun sudah menjadi kebiasaan saya untuk memotret dan mengambil foto sebagus mungkin setiap kali saya mengunjungi sebuah tempat. Ini adalah salah satu cara saya untuk mengapresiasi dan menghormati tempat dan budaya penduduk lokal setempat. Sekarang saya bisa menunjukkan foto-foto saya kepada mereka sambil berkata, “Hey, Anda mempunyai kampung halaman yang indah sekali!”BeginiCara Memotret Matahari dengan Bukaan Lensa Kecil. Koran Sindo. Selasa, 26 Maret 2019 - 12:03 WIB
SaatAnda menggunakan lensa fix 85 mm, berarti Anda akan memotret pada jarak 3-5 meter. Hal tersebut tentu akan bermanfaat saat Anda memotret model yang merasa kurang nyaman dipotret terlalu dekat. Selain itu, dengan jarak memotret yang cukup jauh, sang model dapat lebih bebas berekspresi.
Mencarisolusi memotret low light. Beberapa hari terahkir ini, semenjak keracunan memotret malam dengan lensa fix, saya sempatkan mengubek-ubek internet untuk mencari solusi untuk mengatasi kendala exposure yang kurang begitu pas untuk memotret landscape di waktu malam atau memotret low light. Dengan kamera 450D saya, mempunyai beberapa
Memotretlandscape dan alam yang indah pada saat Traveling itu tidak susah, semua orang bisa memotret landscape yang indah. memotret alam bisa kamera apa Langsung ke konten Menu
FRESHSUAKAONLINE.COM - Bagi seseorang yang memiliki hobi dalam bidang fotografi, pasti sudah tidak asing lagi dengan kamera. Salah satu peralatan memotret ini menjadi harta karun yang berharga. Dalam pemakaiannya, tentu tidak lepas dari yang namanya debu, kotoran, dan sejenisnya. Hal ini membuat sang pemilik harus melakukan perawatan. Lalu, bagaimana ya cara merawat kamera dengan benar? Hargalensa macro canon ini cukup mahal sekitar Rp. 17 jutaan. 3. Canon EF-S35mm f/2.8 Macro IS STM. Kali ini rekomendasi selanjutnya adalah lensa macro canon murah dan ringan dengan aperture maksimum f/2.8. Dilengkapi juga dengan hybrid IS yang memungkinkan penggunanya menangkap bidikan mikro. Persiapansetting kamera untuk fotografi makanan. Ada 5 hal penting yang perlu diingat untuk setting fotografi makanan. Set ISO dengan kondisi pencahayaan latar. Semakin tajam detail yang diinginkan, maka semakin rendah ISO. Gunakan aperture terbuka dengan cara focus selektif dan berkonsetrasi pada bagian tertentu dari objek. Adabeberapa pertanyaan yang sering saya terima "kok fotonya bisa bagus?" bukan bermaksud untuk menyombongkan skill fotografi saya yang masih dangkal ini, saya juga masih dalam ta Lensakamera ini berukuran 18-15mm dan memberikan karakteristik natural. Bila ingin memotret landscape, disarankan untuk memakai lensa wide angle. Lensa ini dapat digunakan untuk menangkap subject luas di ruang sempit. Saat memotret landscape menggunakan lensa ini akan memberikan efek luas pada object foto yang dibidik.ImageFrom saya menggunakan kamera Sony A6500 saya sangat suka sekali dengan lensa Sigma 16mm F1.4 DC DN | C, dan lensa Home » pemula » Fotografi Landscape, Tips Dasar Memotret Landscape Pemula
Misalnyakamu punya lensa fix 50mm dengan f/1.4, maka gunakan selalu f/1.4 nya. Itu akan membuat foto kamu memiliki dimensi yang sangat bagus, selain itu dof yang didapat juga sempit tapi memimliki bokeh yang bagus. 2. Ketahui dof dari lensa kamu. Berhubungan dengan yang di atas, dof sangat berkaitan dengan berapa f yang digunakan.